welcome to my blog

when you open my blog, and you read ..please comment here friend

Powered By Blogger

Jumat, 21 Mei 2010

kata-kata bijak

Hidup bukanlah suatu tujuan, melainkan perjalanan, nikmatilah....... Jika Hidup adalah tantangan, Hadapilah.... Jika Hidup adalah Anugerah, terimalah.... Jika Hidup adalah pertandingan, Menangkanlah.... Jika Hidup adalah Tugas, Selesaikanlah... Jika Hidup adalah Cita - cita, Capailah... Jika Hidup adalah misteri, Singkapkanlah.... Jika Hidup adalah... See More kesempatan, ambillah.... Jika hidup adalah lagu, Nyanyikanlah... Jika Hidup adalah Janji, Penuhilah..... Jika Hidup adalah keindahan, Bersyukurlah.... Jika Hidup adalah Teka - teki, Pecahkanlah............ Karena Hidup akan diminta pertanggung - jawaban oleh DIA.......

"Buruk sangka dapat : melayukan hati,mencurigai org yg terpercaya,menjdkan asing kawan yg ramah,merusak kecintaan saudara..."

Kamis, 15 April 2010

The power of praying

Sebagai manusia kadang kita merasa bahwa apa yang kita dapatkan di dunia ini adalah hasil kerja keras kita semua, atau hasil dari ibadah kita yang kita laksanakan secara sungguh-sungguh untuk mengabdi kepada Allah SWT. harta, pendidikan, kesehatan, jabatan, kepopuleran. padahal sesungguhnya bukan karena itu semua. karena orang-orang non muslim pun mendapatkannya, tanpa mereka harus bersusah payah melakukan sholat, puasa, zakat dan tanpa iman kepada Allah.

jadi apa sebenarnya yang telah berlaku bagi kita adalah karena atas rahman dan rahimNya Allah kepada kita. Karena kita melakukan semuanya berdasarkan iman kepada Allah. itulah yang membedakan kita dengan orang-orang non muslim

Marilah mulai sekarang kita meluruskan segala pemikiran yang agak narsis, mengklaim diri kita paling sempurna, paling dekat dengan Allah SWT. sehingga Allah memberikan segala-galanya bagi kita. Tapi yang terpenting dari semua itu, adalah bahwa kita selalu menanamkan di hati kita bahwa Allah lah yang berkuasa atas diri kita, karena kita tidak memiliki apa-apa termasuk nyawa kita sendiri. jadi jangan lah sombong atas apa yang Allah karuniakan kepada kita..

seandainya apa yang terjadi atas diri kita, adalah atas apa yang kita lakukan selama ini, maka tidak ada yang namanya seorang dokter sakit tidak ada Psikolog yang punya masalah. Karena semuanya bisa kita atasi, dengan ilmu pengetahuan yang kita miliki, dengan skill yang kita punyai. Tetapi ternyata tidak demikian...semua manusia yang masih hidup di dunia ini pastilah memiliki masing-masing masalah, yang membedakan hanya cara kita menyelesaikan masalah tersebut, dengan bijaksana, atau dengan gegabah.

Sebuntu-buntunya jalan, kita masih punya Allah yang bisa kita ajak berdialog, selama engkau masih percaya dengan kekuatan do'a, maka sisihkanlah waktumu untuk meminta apa saja kepada sang maha pemberi. Kadang orang lupa atau malas berdo'a karena kita meminta kepada yang tidak kelihatan mata, kepada yang ghaib...tetapi zat yang tak terlihat mata itulah sebenar-benarnya yang memiliki janji yang tak pernah ingkar.

Betapa banyak do'a yang kita ucapkan setiap saat, selesai sholat atau di saat kita dalam keadaan terhimpit derita yang seolah-olah tak berujung. Tapi tahukah kita bahwa inti dari do'a itu sebenarnya adalah bukan isi do'a nya, bukan apa yang kita pinta. Tetapi lebih kepada bahwa kita menjaga dialog kita dengan Allah, bahwa kita dhaif, lemah, tiada daya. dengan do'a menunjukkan bahwa kita sangat tergantung kepada Allah, kita bukan siap-siapa, kita hina. Maka Allah lah yang mengangkat kehinaan kita kepada kemuliaan, Allahlah yang yang merubah kelemahan kita menjadi kekuatan.

Jadi apabila kita sombong , berarti kita salah alamat, karena Allah tidak akan bertemu dengan hambaNya yang di hatinya ada sifat sombong, walaupun itu hanya sebesar biji zarrah.Nauzubillahiminzalik.

Lalu apa alasan kita untuk tidak berdo'a kepada Allah? Karena dengan "berbicara" kepada Allah, akan merubah sesuatu tanpa kita sadari, merubah yang bimbang menjadi yakin, yang lemah menjadi kuat, yang takut menjadi berani dan yang berat menjadi ringan. Bahwa akan kita akui berdo'a dengan kesungguhan hati akan menggetarkan sukma, meneteskan air mata kelegaan, dan kepasrahan pada titik yang tertinggi. Sehingga dengan ucapan yang lirih kita mendapatkan kekuatan yang tidak kita dapatkan dari suplemen manapun melainkan dari yang maha kuat.

Berdo'a lah, Tiada do'a yang tak di dengar Allah, kalaupun itu belum di ijabahNya, maka do'amu hanya di tunda atau di ganti, karena Allah maha mengetahui segala yang terlihat dan tersembunyi. Janganlah berputus asa mengharap Rahmat Allah..

Selasa, 13 April 2010

Practice makes perfect

Semakin hari aku semakin menyadari bahwa tiadalah pernah rugi kalau kita selalu berbuat baik dan ikhlas. Apa saja, mulai dari hanya sebuah senyum (yang ternyata dampaknya sangat dasyat), sampai kepada pengorbanan harta benda, bahkan jiwa dan raga, yang di lakukan para pahlawan negri ini, semoga Allah menempatkan para shuhada negri ini pada tempat yang harum mewangi di beludru hijau syurga Nya. Amien YRA.

ada suatu ungkapan bahwa ikhlas adalah bagaikan semut hitam yang berjalan di atas batu hitam di malam hari, intinya gelap, tidak kelihatan, maknanya.. bahwa apa pun yang kita lakukan apabila itu ikhlas maka ia tak akan terlihat, tak akan di ucapkan kembali, tak akan di ungkit-ungkit lagi, tak berkesan, hilang lenyap dalam rongga dada kita, tak menghimpit, tak sakit hati, nothing to loose. Bisakah kita demikian...?

ada kalimat dalam bahasa inggris yang berbunyi practice makes perfect, dengan latihan , maka akan membuat sempurna. Ternyata ikhlas juga perlu latihan, seperti atlet lari, yang harus latihan lari, atlet renang, harus latihan renang, kalo mau kaya, latihan jadi orang kaya..latihlah tangan anda menjadi tangan yang selalu berada di atas, latihan memberi, latih terus dan terus, sampai pada titik dimana hati kita tak berkesan apa-apa bila memberi sesuatu kepada orang lain yang memerlukannya. tak berkesan paling berjasa, tak berkesan kehilangan. semoga kita sampai pada titik puncak keikhlasan.

Kamis, 08 April 2010

25th years ago

Minggu, 7 april 1985, aku ingat betul, itulah hari dan tanggal pernikahan kakak tertuaku Ka Sari Mariani dengan Ka Didit ( Aliansyah Mahadi), itulah kali pertama abah dan ibu menikahkan anak nya, entahlah apa yang mereka rasakan, yang jelas pada saat itu aku tidak bisa memahami kesibukan mereka, belum bisa di ajak sharing. karena aku masih kelas 3 smp. yang terekam dalam ingatanku hari itu abah dan ibu gembira sekali, karena dapat menantu, satu anggota baru dalam keluarga kami.

Mengapa aku begitu mengingat hari dan tanggal tersebut, karena ada hal dalam sepenggal kisah itu yang sangat berpengaruh dalam merubah pandangan hidupku, tentang hidup dan kehidupan ini.

bahwa jodoh adalah anugrah dari sang pemberi, Allah SWT, jangan pernah kau berpikir untuk menyia-nyiakannya, apalagi mengkhianatinya. Bahwa hidup adalah bukan untuk menipu mata orang di sekitar kita, membuat mereka mengira-ngira siapa diri kita sebenarnya..alangkah nikmatnya kalau hidup itu apa adanya, tanpa topeng kepalsuan, akuilah..ini adalah kita, kita yang terlihat apa adanya, kita sebagai diri kita sendiri...bahwa janganlah kita menuntut apa yang pasangan kita tak mampu berikan, bahwa pernikahan bukanlah perkara yang gampang, gampang di ikat, mudah pula di lepaskan, bahwa selama aku melihat kehidupan pernikahan kakak tertuaku.. dapatlah ku simpulkan bahwa kebahagiaan itu datangnya dari diri kita sendiri, begitu juga dengan kesulitan.

Ternyata tidaklah mudah membangun sebuah rumah tangga yang hanya bermodalkan cinta, nekad, atau tempat perlarian semata. betapa ia butuh banyak pengertian, kepercayaan, kesetiaan, kelembutan dan ilmu agama yang mapan. Sempat takut memasuki gerbang pernikahan... karena betapa bisa di hitung dengan jari kebahagiaan yang di reguk mereka.. selebihnya hanya keluhan, tuntutan yang tak logis yang singgah dalam benakku sebagai seorang adik yang hanya bisa diam , tidak bisa menegur dengan kata-kata.

Kalaulah akhir dari sebuah perjalanan berumah tangga yang sudah di coba-dan di coba di pertahankan selama 16 tahun akhirnya kandas juga, itu bukan sesuatu yang mengejutkan buat kami, segala do'a dan usaha telah kami upayakan untuk mereka, tapi kaka selalu melemparkan jawaban bahwa jodohnya sudah habis, wallahualam, benar apa tidaknya, Allah yang Maha Rahman dan Maha Rahim telah menuntaskan kasih sayang yang ia tebar di muka bumi ini. Sungguh suatu pelajaran hidup yang sangat amat berharga bagi kami adik-adiknya untuk mengkaji dan memahami, bahwa sebuah perkawinan bukanlah sesuatu yang mudah untuk di pertahankan, begitu banyak yang harus di pelajari setiap hari, karakter pasangan kita yang kadang ada kejutan-kejutan, yang sebelumnya tidak pernah kita ketahui... di perlukan kesiapan mental yang luar biasa untuk menjadikan rumah tangga kita bisa bertahan di antara godaan-godaan baik dari luar maupun dari dalam diri kita.

Bagai sebuah cerita yang sudah kita ketahui akhirnya, perpisahan tidak pernah menyisakan kebahagiaan, anak-anak yang menjadi korban ke egoisan adalah korban yang terlihat pertama. sungguh ...pabila ku ingat semua itu.. hancur hatiku,remuk.. marah..tapi pada siapa? miris melihat dua keponakanku.. betapa kejam sebuah perpisahan, mengapa kalian hadirkan mereka ke dunia, kalau hanya untuk menyakiti hati mereka, kalian hancurkan harapan mereka... berat nafasku untuk mengingat semua itu... tapi peristiwa itu tak pernah bisa di delete dari memory otakku.

But life must go on. Allah maha penolong yang sebenar-benarnya penolong. Jalan hidup yang pahit dan getir mereka lalui dengan pengorbanan perasaan yang sampai kapanpun tak bisa kurasakan persis sama seperti mereka..karena alhamdulillah aku bukan anak korban perceraian. Ditahun ke 6 perpisahan mereka, di dalam kesendiriannya kakakku meninggal dunia....Ibarat sebuah cerita yang selalu berakhir dengan kesedihan... dan hanya berteman penyesalan. Kadang aku berfikir... siapa yang salah?...tak pernahkah sedikitpun ingin merubah nasib, hanya dengan mengenal Allah semuanya bisa berubah kearah yang jauh lebih baik..

Bukankah semuanya akan di mintai pertanggungjawaban di mahkamah Allah kelak... takutlah pada ancaman azab Allah, sebagaimana engkau bersemangat terhadap janji-janji Allah.

Begitu aku menganggumi sebuah keluarga yang bisa bertahan puluhan tahun, tetap rukun, akur, kompak, meski tak sering berjumpa... betapa senang aku mengadakan "wawancara kecil" kepada mereka.. dan yang paling sering kutanyakan adalah "berapa tahun sudah kalian mengarungi hidup bersama, bersama anak-anak, kemudian berdua kembali".. itulah mengapa ku tulis judul 25 tahun yang lalu. karena mungkin pada tanggal 7 April 2010 yang lalu apabila cerita nya tidak seperti yang ku uraikan di atas tadi mungkin kami sudah memberi selamat kepada perkawinan kakaku yang menginjak usia perak, tapi cerita nya tidak seperti apa yang ku khayalkan..

Itulah yang menginspirasiku untuk menulis ini, dan di awal tulisan yang ku sebutkan, bahwa ini yang akan merubah pandanganku tentang hidup dan kehidupan, betapa banyak aku belajar dari kegagalan , dari sebuah perkawinan yang begitu gamang akan tujuan. kesungguhan, mengalah demi sebuah keutuhan adalah anak-anak kunci dari kunci kebahagiaan yaitu, sabar dan syukur. Bahwa keberkahan sebuah perkawinan bukan di ukur dari meriahnya pesta resepsi, banyaknya mahar, atau megahnya pakaian dan hidangannya, tetapi dari niat ikhlas kita ingin melaksanakan sunnah Rasul, dari do'a restu orangtua, dari rasa syukur kita, dari sifat qonaah kita.

Ya Allah bantulah aku menjadi orang yang "sempurna' dimata suami dan anak-anakku, inginnya aku menjalani hidup yang lurus, agar kelak kami berdua bisa memandang anak-anak kami tumbuh dewasa dan lurus pula hidupnya, agar siapa pun nanti diantara kami yang terlebih dahulu pergi menjumpaiMu, di lepaskan dengan penuh cinta dan airmata ke ikhlasan, dan dengan do'a yang tiada putus-putusnya. Amien Ya Rabb.

Selasa, 06 April 2010

Shubuh At the Mujahiddin Mosque, Belitung Darat

Lama sekali rasanya tidak merasakan kedamaian seperti ini, memasuki masjid Mujahiddin , Belitung Darat, Banjarmasin di waktu shubuh... kalaulah takdirku shubuh itu harus sholat di sana, karena tujuan ke pasar terapung di muara kuin yang sudah lama kami rencanakan alhamdulillah terlaksana. Ingin memperkenalkan kepada anak-anak, khas dari Banjarmasin kota yang terletak di pinggir sungai, sehingga mempunyai pasar yang berada di atas air, barang dagangan yang berupa sayur-mayur, ikan, buah-buahan di bawa di atas jukung, sejenis perahu kecil, yang di kayuh perlahan sambil mencari pembeli yang juga berada di atas jukung, atau di pinggiran sungai

Kembali ku ingin menceritakan kisah sejuk damai ketika megikuti sholat shubuh berjamaah, kulihat di barisan shaf wanita... mungkin ada sekitar 15 wanita yang sholat shubuh di sana.. pandangan mereka agak heran kepadaku, karena banyak faktor , pastinya karena mereka tak pernah melihat wajahku sebelumnya, kedua..aku satu-satunya wanita yang belum termasuk kategory tua. hahaha... Ya Allah..wajah-wajah tua, yang bangun sebelum mentari terbit... dan bergegas mendapatkan pahala 27 derajat dari mu , rahmatilah mereka...

Kalaulah terbersit rasa malu, mungkin karena setelah salam..aku bergegas merapikan mukenaku, sedangkan mereka masih diam dalam khusunya do'a..tanpa di minta aku menjelaskan kepada ibu tua disampingku, bahwa aku harus buru-buru karena mau ke pasar terapung yang beroperasinya memang setelah sholat shubuh, ...sungguh rasanya tak ingin meninggalkan masjid secepat itu, rasanya masih ingin berlama-lama menikmati semilir angin shubuh yang masuk melalui pintu dan jendela masjid yang lebar....tapi suami dan anak-anak sepertinya sudah menunggu di mobil.

Betapa ada saat kita harus berjalan perlahan menikmati langkah demi langkah memasuki masjid dengan tenang, bahwa sholatlah saat yang tepat untuk terpekur untuk intropeksi diri bermuhasabbah, melihat ke dalam, bahwa inilah saat yang paling damai dan berdamai dengan hati, menyelami apa yang telah kita perbuat, kemarin, kemarin lusa, seminggu yang lalu, sebulan yang lalu, atau setahun yang lalu..

Saat yang tepat bila kau ingin mengadukan segala sesuatu yang membuat hatimu gundah kepada Allah SWT, saat kita bertandang ke "Rumah Allah" membincangkan apa yang memang seharusnya kita lakukan setiap hari, minimal 5 kali sehari kita "bertemu" Allah. mengapa minimal, karena, Allah memberikan kesempatan bertemu dengannya di luar jam-jam tetap, yaitu sholat-sholat sunnat.. mengapa tidak kita pergunakan waktu-waktu extra tersebut.

Kalau saya analogikan dengan perilaku kita sehari-hari, maaf kalau terkesan agak extrim... kalau kita mempunyai idola, sebut saja artis..ingin sekali rasanya kita bertemu dengan bintang pujaan kita , seboleh daya kita upayakan untuk dapat bertemu dengan nya bukan, seharusnya hal yang lebih yang harus kita lakukan untuk selalu bertemu dengan Allah, Zat yang menjamin hidup kita, maha pemberi tanpa meminta, maha kaya, tanpa perlu harta kekayaan kita, maha kasih tanpa pilih kasih...suatu perenungan yang penting bukan...

Walaupun sebenarnya Masjid bukanlah tempat yang di rekomendasikan Rasulullah SAW untuk sholatnya wanita, Sebaik-baiknya sholat wanita adalah di rumah, apabila ada bilik kecil yang tersembunyi di dalam sebuah kamar, itulah sebaik-baiknya tempat untuk sholat wanita. Apabila ingin juga ke masjid, tentunya atas ijin suami, dan sebaik-baiknya tempat wanita di masjid adalah shaf paling belakang.

Jadi apabila hati dan langkah kita ringan untuk ke masjid, mengikuti suami...tidaklah salahnya pabila kita menikmatinya dengan memuji nama Allah yang telah menciptakan kesejukan dan kedamaian di dalam rumahNya, walaupun sebenarnya kedamaian dan kesejukan yang hakiki itu datangnya dari hati yang selalu mengingat Allah, dimana saja dan kapan saja, tidak harus selalu berasal dari rumah Allah. Tapi ada tebersit di hatiku untuk kembali ke sini lagi, menikmati shubuh yang damai dari masjid ke masjid, dari rumahMu ke rumahMu semata-mata mencari RidhoMu Ya Rabb.

Jumat, 02 April 2010

Three N in your life

Sekitar 4 tahun yang lalu, akhir tahun 2005 di saat aku siap-siap berangkat haji...Abah pernah mengatakan bahwa dalam hidup ini ada 3 N, yaitu Nasab, Nasib dan Nisab. Nasab ialah karena keturunan, Nasib, karena memang ia berada pada tempat dan waktu yang sama beruntungnya atau sama buruknya, sedangkan nisab adalah karena sudah sampai waktunya/hitungannya.

Abah mengatakan, aku pergi haji karena nisab, kami pergi karena alhamdulillah uang tabungan sudah cukup, dan niat yang kuat...kalau berharap nasab, karena kita bukan keturunan orang kaya, yang berlebihan, tetapi alhamdulillah cukup, tidak kekurangan.
jadi kalau menginginkan sesuatu harus berusaha, menabung dan sabar...

Banyak diantara kita yang hidupnya karena nasab, karena moyangnya kaya raya, atau sebaliknya, banyak juga yang karena nasib, beruntung atau sebaliknya...tetapi lebih banyak yang hidup karena nisab.

Tanpa sengaja, kadang saya mengamati kehidupan orang-orang atau teman yang hidupnya karena nasab... orang tuannya kaya raya, usahanya banyak, tentunya anak-anaknya juga hidup enak..tetapi dia lupa mengajari anaknya untuk memegang tongkat estafet agar usahanya terus berjalan, sehingga pada saat dia meninggal, maka ahli warisnya hanya bisa menghabiskan apa yang di tinggalkan orang tuanya, maka pelan-pelan nasab bahwa dia keturunan orang kaya pun pelan-pelan lenyap.

Ada teman yang memang karena nasibnya baik maka beruntung lah dia, keadaan keluarganya yang biasa-biasa saja..., tapi dia di karuniai wajah yang cantik, tubuh yang ramping, maka tak heran bila banyak pemuda yang tampan serta kaya mampu menundukkan hatinya, maka nasib sang putri yang awalnya kurang beruntung berubah menjadi beruntung sekali, karena mendapatkan suami yang begitu mencintainya, dan bisa memenuhi segala kebutuhannya...hal ini yang sering membuat orang iri, namun lagi-lagi, nasib baik tidak jatuh begitu saja dari langit, tetapi ia pun punya batasan, apabila si empunya nasib tidak bisa mensyukurinya, merawatnya dan menjaga apa yang membuatnya bernasib baik, maka tunggulah suatu saat nasib baiknya bisa-bisa lepas dari genggamannya.

yang kelihatannya bisa bertahan lebih lama adalah nisab,karena ia memulainya dengan suatu usaha yang terlihat dengan jelas, "berkeringat", berproses, sabar dan punya tujuan yang jelas, sehingga hidupnya terprogram dan punya target..hingga pabila masanya tiba, ia akan mendapatkan apa yang di inginkannya. karena menurut dia hal itu memakan waktu yang lumayan lama, dengan perjuangan, do'a dan usaha yang tak putus-putus, maka ia akan sungguh-sungguh merawat dan menjaga puncak dari pencapaiannya itu.

Maka inti dari memelihara pencapaian hidup adalah kehati-hatian, kesadaran yang penuh dan rasa syukur yang tiada henti-hentinya. hati-hati dengan apa yang kau dapatkan, karena itu semua hanya bersifat sementara dan semua itu tidak datang seketika dari langit, kalaulah kita tidak merasakan lelahnya menunggu proses itu, berarti itu bonus dari Allah, tetapi bukan berarti kita tidak mempertahankannya dengan sungguh-sungguh, karena apa bila kita lengah, maka nikmat itu hanya sebentar singgah pada diri kita, maka dari itu dengan kesadaran yang penuh kita harus bisa memanfaatkan karunia yang kita dapatkan, dan yang utama dari semua itu adalah kepandaian kita dalam mensyukuri apa yang Allah berikan kepada kita, karena pabila kita pandai bersyukur maka Allah akan tambahkan nikmatNya kepadamu, jangan sekali-sekali kau mengingkarinya dengan ke kufuranmu, karena Allah akan kirimkan azab yang pedih untukmu, nauzubillahiminzalik, semoga kita menjadi orang-orang yang pandai bersyukur.

Sekarang lihatlah dirimu, telusuri dengan perlahan, apakah eksistensi dirimu termasuk dalam nasab, nasib ataukah nisab, apapun keberadaan diri kita, tidaklah penting, karena Allah telah meletakkan dan menggariskan hidup kita jauh sebelum kita di hadirkan di dunia ini, tapi yang terpenting dari semua itu adalah bagaimana kita mensikapi apa yang telah Allah karuniakan kepada kita.

Kamis, 01 April 2010

Am I an Angel ?

Bahwa Allah mengirimkan Akbar untukku, bukan tanpa alasan, karena Allah maha tahu dari segala yang terlihat dan tersembunyi. Allah maha tahu sikap dan sifatku..terlalu acuh pada lingkunganku...easy going, walaupun cepat terenyuh dengan penderitaan orang lain..

Pada saat menerima amanah Allah, berupa anak yang ku kandung selama 9 bulan 10 hari, ku lahirkan dan ku susui, ku besarkan, ku didik dengan kasih sayang yang tulus ikhlas. Dan pada saat Allah berkehendak lain dengan ciptaanNya, aku harus berbuat apa? berteriak marah, protes, mengembalikan amanahNya...akan sia-sia...

Begitu lamanya terasa waktu yang kulalui untuk suatu proses kesabaran, menerima keadaan, bergumul dengan perasaan yang luar biasa menderita, merasa tidak di perlakukan dengan adil oleh Allah, tapi akhirnya dan betapa sering kulakukan menangis di ujung sajadah, ingin mendekap dada Allah..berpegang kuat pada lenganNya, agar ku tak terlepas lagi..dan kembali menangis karena sakit yang di derita tak pernah berujung bahagia.

Bukan menyerah namanya, justru aku maju kemedan perang, memerangi perasaan yang berkecamuk, senjataku do'a dan usaha...keyakinanku bahwa Allah maha melihat apa yang ku kerjakan untuk melepaskan diri dari belenggu ujian maha berat ini...Allah never sleep, Allah ora sare, Allah tidak tidur..sudah ku buktikan itu...

Kalaupun Akbar tidak menjalani apa yang di jalani teman-teman sebayanya, bukan masalah bagiku, bukankah Allah menciptakan setiap makhluknya memang dengan setiap perbedaan. AllahuAkbar, Allah maha Besar, Kesulitan berasal dariNya, dan tiadalah kemudahan yang lepas dari genggamNya, Subhanallah, Maha suci engkau ya Allah dari segala yang engkau timpakan kepada kami manusia, hanyalah semata-mata ujian, tanda cintaMu pada kami.

Bahwa Akbar sekarang menjalani Home Schooling adalah atas garis takdir yang di tulis Allah, bahkan sebelum Akbar di hadirkan di muka bumi ini. Dan bahwa akbar bisa memainkan tuts piano, adalah atas rahmat Allah yang maha rahman dan rahim

Dan bahwa semua yang kulakukan adalah memang kehendak Allah SWT, karena aku dianggap Allah kuat dan mampu menjalaninya.. Dan memang terbukti, aku dan akbar masih berdiri disini..di bumi , berpijak pada kenyataan, bahwa ujian itu memang sedang kami jalani bersama.

Aku teringat kata-kata terapis akbar.. bahwa orang tua dari anak-anak autis ini adalah malaikat yang selalu berada disamping anaknya... , suatu saat apabila anak-anakmu sudah besar dan dengan caranya ia akan berterimakasih padamu , dengan lembut di tariknya tanganmu menuju cermin yang besar...kemudian ia peluk dirimu.. dan mengucapkan sesuatu yang membuat cermin itu buram karena air matamu

"MOM..THANKS FOR ALL, YOU ARE MY ANGEL"

Selasa, 30 Maret 2010

Don't talk if that in vain

Hari ini hujan turun deras sekali, mulai dari pagi, sampai sekarang (ketika mengetik daily report ini jam menunjukkan waktu 13.30), kadang lebat, kadang membentuk gerimis. heavy rain and sometimes light rain..(bener ga tulisannya?), kalau sudah begini..aku langsung nyari do'a apabila turun hujan...weleh dah tuwek, teuteup aja ga hafal-hafal...hehehe...pokok intinya isi do'a itu..semoga hujan ini membawa manfaat bagi makhluk Allah di muka bumi ini.

Mungkin ada yang ngomel, tukang es mungkin, anak kelas 3 SMP, yang saat ini lagi UAN, siapa lagi ya...hhhmmmm yang jualannya ngider..paman/bibi sayur, pegawai yang masih pake motor ke kantor.., yang mobilnya baru di cuci hehehe, kalah tarohan ma hujan wkwkwkwkw, yang lagi jemur pakaian, jemur kerupuk..jemur-jemur yang lain deh.

Tapi ada juga yang seneng kalo hujan turun..abang bakso laris manis..laper soalnya, yang jualan payung, idem ma jualan jas ujan, yang males2an ..tarik lagi selimut... hhmmm sadap jo... bangun-bangun perut laper... di meja ga ada makanan, panggil abang bakso..simbiosis mutualisme.... halah ..kejauhan bahasanya wqwqwqwqwq

Tapi yang pasti.. mau hujan , mau panas..itu semua sudah ada yang ngatur, dan pasti ada maksudnya. udah ah jangan ngomel...kata abah dulu... jangan mengeluh, semua itu Rahmat Allah..Syukuri, kita ngomel juga ga akan menghentikan hujan...ah jadi ingat abah lagi...begitu banyak kata-katanya yang membuat aku kadang berpikir ulang untuk mengeluhkan sesuatu, atau mengatakan sesuatu yang sia-sia.

Senin, 29 Maret 2010

Good bye Mba Ona

Pagi ini aku di kejutkan oleh sebuah pengumuman di mesjid komplek....satu lagi teman saling sapa pergi untuk selama-lamanya. Innalilahhi wainnailaihi rojiun, apa yang berasal dari Nya , akan kembali jua kepadaNya. Mba Ona... orang yang supel, gaul, ramah..lucu, tomboy..telah kembali ke haribaanMU ya Rabb.. semoga limpahan rahmatMu tercurah untuk almarhumah...Ampuni dosanya, lapangkan kuburnya, ringankan hisabnya..

Mba Ona yang ku kenal adalah satu contoh teman yang di satu sisi patut di tiru, wanita dengan semangat yang luar biasa menghadapi hidup, melawan penyakit kanker payudara yang di deritanya dalam tahun -tahun belakangan ini. Tanpa beban ia menceritakan suatu ujian yang Allah titipkan kepadanya.. kadang aku yang mendengarnya merasa tak mampu..., ada satu sisi yang membuatku kehilangan kata-kata untuk menegurnya..mba ona ga pernah bisa berhenti untuk merokok..., tak satupun yang bisa menghentikan kebiasaan buruknya, tak terkecuali dokter sekalipun...

Padahal ia sangat tau, salah satu pemicu penyakit yang di deritannya adalah rokok itu.. tapi dia selalu bilang, mau ngerokok atau nggak ya mati juga akhirnya....candanya sambil tertawa..ngakak,...ciri khasnya. Mba ona..seandainya aku adalah kamu..maka akan kuhentikan segala sesuatu yang membuatku lebih cepat meninggalkan dunia yang sangat indah ini. Inginnya kukatakan bahwa tubuh kita juga perlu perhatian untuk di rawat, di selamatkan dari segala sesuatu yang membuat ia merasa di"zalimi", tapi semuanya tak pernah ku ucapkan, aku takut kau tersinggung, marah dan tak menegurku lagi. seperti biasa.. penyesalan adalah tamu terakhir yang selalu datang terlambat..

Maafkan aku mba ona.. kalau hanya do'a yang kupanjatkan untukmu, di saat kau sudah terbujur kaku, di saat ruhmu sudah kembali kelangit lazuardi, di saat airmata anak-anak dan suamimu tumpah membasahi bumi....Selamat jalan teman becandaku... semoga kebaikanmu, setia kawanmu menjadi jembatan engkau menuju syurgaNya Allah. Amien

Kamis, 25 Maret 2010

Desperates of housewifes

Aku baru tau kalau kejenuhan ini bukan hanya milikku sendiri, setelah mendengar curhat dari banyak teman perempuan ku... betapa hebatnya sebenarnya tugas para ibu rumah tangga yang kelihatannya sepele, namun apabila kita lihat secara dekat, Subhanallah pekerjaan yang tiada habis-habisnya. Dari bangun tidur hingga mau tidur lagi...salah satu teman yang sholehah menceritakan, betapa ia yang begitu menikmatinya rutinitas dalam rumah, suatu saat merasa bosan juga, perlu suatu selingan yang lain dari yang lain....dia bangun mulai jam 4 pagi..tahajjud, sholat subuh, masak, nyuci (pakai mesin cuci), ngepel,mandi, sholat dhuha,barulah ada waktu luang, yang ia pergunakan untuk baca-baca buku, atau bersosialisasi, pengajian...pulang ke rumah, menyiapkan makan siang buat anak dan suami, sore ngantar anak les, ..Subhanallah.. tak terasa seminggu, sebulan tahun demi tahun di laluinya dengan ringan dan bahagia...toh suatu saat ia juga merindukan saat- saat dimana ia di layani bukan hanya melayani...

"melayani" suatu kata yang bagiku sudah tak bisa di maknai dengan arti sebenarnya....karena aku sudah mentasbihkan diriku, untuk melayani..sejak memasuki pintu gerbang pernikahan, lebih-lebih setelah mempunyai dua orang anak laki-laki...yang notabene tidaklah mungkin secara serius ku ajari sekitar pekerjaan dalam rumah yang notabene adalah "milik" perempuan...walaupun sedikit demi sedikit ku ajari at least mengenai apa yang nanti berguna bagi dirinya sendiri.

Kalau apa yang aku, kita dan semua perempuan mendapat penghargaan dari suami kita, anak-anak dan orang-orang yang dekat dengan kita, maka keletihan dan kejenuhan yang selama ini kita rasakan akan hilang, terbang melayang...tetapi kalau semua apa yang kita lakukan di pandang sebelah mata oleh suami kita...ah betapa bertambah rasa lelah yang sudah ada, lahir bathin..

Seorang teman menceritakan apa yang menjadikan ia belajar menjadi orang yang ikhlas dijadikan "apa saja" oleh suaminya...

"Kalau Hidup ini bukan berdasarkan menang atau kalah
lalu apa namanya, jika keberadaan kita tidak pernah di hargai
Dan suara kita tidak pernah di dengar
Nasib ataukah takdir?

kalau selama ini aku mengalah
bukan karena aku merasa kalah
Tetapi lebih kepada mempertahankan
apa yang telah ku dapat yang sedari awal ku sebut
"Karunia Allah SWT"

Aku hanyalah wanita
yang mencoba mentransformasikan cinta
menjadi tanggung jawab moral kepada manusia dan kepada Allah SWT"

Senin, 22 Maret 2010

Just Sharing......

Siang itu...(sekitar2 bulan yang lalu) aku dikejutkan dengan kedatangan teman satu SMA, bukan karena setelah puluhan tahun tidak bertemu...tapi karena sesuatu yang di bawanya untuk di ceritakan kepadaku. Yuli..sebutlah nama old friend itu.... sebenarnya dia tetanggaan dengan rumahku..tapi karena dia kerja..jd sangat jarang ketemu, and ga pernah satu kali pun mampir ke rumahku..., jadi sangat wajar kalau aku merasa suprise dengan kedatangannya, dengan wajah kusut masai...what's happen friend...

Tanpa bicara dia ambil amplop panjang berwarna coklat dari dalam tasnya... dia suruh aku baca... masih dalam seribu tanda tanya..ku buka amplop itu, dan ku baca pelan-pelan..sebuah surat panggilan sidang gugatan cerai dari pengadilan agama. apa sebenarnya yang terjadi ?...

Yuli menceritakannya semuanya dengan gemetar, tapi tanpa air mata...bahwa selama ini ia sama sekali tidak menyangka kalau suaminya berselingkuh, karena suaminya adakah seorang suami yang baik, seorang ayah ideal dan seorang hamba Allah yang taat. Saban waktu sholat fardhu selalu ke masjid, sangat sayang dengan keluarga... lalu kapan dia ada waktu untuk memikirkan bahkan menjadi bagian dari orang lain, yang notabene seorang wanita,...dan sempat-sempatnya dia berkasih mesra..?...

Dengan pendek pikir..sang suami melayangkan gugatan cerai kepada istrinya, yang masih belum menemukan jawaban dari hengkangnya suami, masih tergugu..kehilangan kata-kata... pagi tadi ia menerima surat panggilan dari pengadilan agama setempat.... apa ini? apa salah ku, apa dosa ku, seribu pertanyaan bodoh berkecamuk dalam ruang kepalanya....

sampai detik inipun ia belum menemukan jawabannya... lalu aku bertanya... What can i do for you? Yuli menjawab... tidak ada yang perlu di bantu..because..that's is just sharing... Insya Allah aku kuat...tapi kenapa aku harus datang kesini, ke rumahmu. bukan tanpa alasan en katanya... , karena wanita selingkuhan suamiku itu adalah tetangga sebelah rumahmu... duarrrrrr!!! info apa lagi ini friend... langsung ingatanku pada tetangga sebelah rumahku yang memang seorang janda.. dengan beberapa kali pengalaman kawin cerai... koq aku ga tau ya... aku menepuk dahiku plak!!.. emang selama ini aku tahu apa yang di lakukan para tetanggaku?...OMG.. ga segitunya kalee aku mencampuri urusan tetangga ku...

Ada yang bisa kupetik dari semua ini..sedikit banyaknya pasti mempengaruhi isi kepalaku, Pada saatnya..kita pasti memerlukan seseorang untuk tempat kita bicara.. seperti yuli... yang biasanya hanya say hello denganku..entah kenapa Allah membelokkan langkahnya untuk mengetuk pintu rumahku dan bercerita...hanya bercerita, just sharing... ia hanya memerlukan telinga orang lain untuk mendengarkan apa yang dibicarakan mulutnya, lain tidak..., yang kedua.. janganlah kita tertipu dengan apa yang terlihat dari pasangan kita, terutama secara lahir... betapa ia tidak menyangka..kalau suaminya yang begitu "sempurna" di mata istri dan anak-anaknya, tega membuat mereka sakit dan melukai hati mereka..never judge a book by a cover...
yang terakhir... kayanya aku juga harus meningkatkan kewaspadaan terhadap suamiku nih hehehe... , tapi yang ga berubah... aku tetap cuek dengan apa yang di lakukan para tetanggaku..(bener ga sih, sikapku ini)..please sharing...just sharing friend

Minggu, 21 Maret 2010

My heritage

Alhamdulillah..Akhirnya Allah memberi kepercayaan umur yang sudah mencapai kepala 4 untuk ku....Terimakasih Ya Allah, sang maha hidup, thaks for my heritage, my beloved Abah, Ibu, dan Ka Sari yang telah berada di surga..ka wiwi, ding hijaz, my honey, Ka Jani, my heroes Akbar , Fadil.Een sudah 40 tahun...., ingin rasanya membagi kebahagiaan ini ..seperti yang selalu kita lakukan... makan di saung kebun...tertawa bersama, berbagi cerita...ah... mengenang itu semua..perlu kekuatan hati...remuk redam hati ini, sehingga tak kuasa aku tuk melangkah masuk ke rumah mu, kembali berjalan-jalan dalam kebun yang penuh kenangan manis....

Berjuta kenangan manis dalam kebun itu, tak mudah untuk di hapus begitu saja...abah yang mengajak kami anak-anaknya untuk belajar berbagi dengan orang sekampung yang notabene bukan orang berpunya..dengan rutin kami setiap tahun berqurban pada saat idul adha, dan di bagi-bagikan dengan tetangga di sekitar rumah..., ah,... indahnya hidup berbagi...abah yang low profile...semoga aku bisa mengikuti sifatmu.

Ya Allah...mengapa air mata ini selalu mengalir, bila ku mengingat Abah ibu... dua orang hambaMu yang melalui kasih cinta mereka aku Kau hadirkan di dunia ini, abah ibu..kau ajari aku segala hal...kau berikan pendidikan...hingga aku berhasil jadi sarjana...tapi aku mohon ampun dan maaf yang sebesar-besarnya kalau harapanmu tinggalah harapan... aku tak bekerja seperti anak-anakmu yang lain, aku tak bisa memberimu kebangaan..walaupun tak pernah sedikitpun ucapan kecewa terlontar dari bibirmu...

Hari ini, aku mengingatmu lagi, anakmu sudah berusia 40 tahun... rentang waktu yang kita jalani bersama, tak kan pernah hilang dalam hati yang tersirat, dalam ingatan, dalam do'a panjangku di penghujung malam....bilakah kita bertemu wahai abah ibu.... tunggulah aku di pintu rumah syurgamu...

Kamis, 18 Maret 2010

To be a better person

18 Maret 2010. Hari ini keponakanku Dhia dzikrina Istigfara milad yang ke 13.. , sahabatku isye yang ke 41...suami temanku lila, Indra Utama di tripoli yang ke 40... indahnya mengucapkan selamat milad bagi mereka...Alhamdulillah, masih bisa mengucapkan selamat dan di ucapkan selamat.... betapa sebenarnya pertemanan itu sangatlah indah.... di pelosok manapun kita, akan selalu di ingat oleh teman kita, sahabat kita, kenalan dan handai taulan...walaupun hanya dengan ucapan selamat saja...itu merupakan bentuk perhatian yang luar biasa dari orang-orang di sekitar kita, sesuatu yang sangat berharga... maka rawatlah terus persahabatan antara kalian... karena itu akan menjadi kenangan manis yang tiada mudah di lupakan

Dua hari lagi akupun InsyaAllah berusia 40.... Alhamdulillah..Allah telah memberiku kepercayaan umur yang begitu banyak..dan mudah-mudahan berkah. Amien...Dulu begitu banyak hal yang ingin ku raih...itulah kewajaran pabila kita menginginkan hidup yang lebih baik , secara financial, kesejahteraan, kenyaman dan kebahagiaan... cita-cita, dan keinginan yang tak terbendung... karena kita masih idealis. itu sangatlah wajar dan normal. Coba kita tulis kembali..apa-apa yang kita inginkan...20 tahun atau 10 tahun yang lalu..ingin jadi dokter, ingin kaya, ingin mendapatkan istri/suami yang cakep, setia.., ingin keliling dunia..what else...?. dan coba tulis dari sekian banyak yang kita cita-citakan..ada berapa banyak yang sudah di kabulkan oleh Allah SWT. stop... jangan kau sebutkan apa-apa yang tidak di kabulkan oleh Allah SWT...saat ini umurku sudah 40 tahun... janganlah seperti anak-anak... yang melihat segala sesuatu dengan materi. cobalah menelusuri hidup mu, dari awal kau bisa menggunakan akal pikiran, dari kau mulai bisa menerima ilmu pengetahuan ..umum dan agama... apa yang di ajarkan di sana, ? mulailah dengan belajar mensyukuri nikmat Allah dari hal-hal yang kecil, karena Allah akan menambah nikmat mu..namun apabila kau mengingkari nikmat Allah..kufur..., maka bersiaplah menerima azab Ku yang pedih kata Allah SWT... maka setiap inci rezeki yang kita dapatkan adalah Rahmat Allah SWT, bersyukurlah, dan setiap inci musibah yang kita dapatkan dari Allah itu juga Rahmat dari Allah, bersabarlah.

Dari sekian daftar keinginan kita 10 atau 20 tahun yang lalu... adakah kita menulis ingin menjadi orang yang baik, hamba yang shaleh/shalehah, menjadi ahli tahajjud atau ahli shodaqoh... maaf mungkin tidak..aku pun tidak... karena pola pikir kita pada saat umur masih muda, dan lingkungan yang tidak membentuk kita mempunyai keinginan seperti itu. Yang kita pikirkan dan kemudian kita tulis hanyalah apa yang nampak di depan mata kita, yang dirasakan secara lahir...tidak salah memang, sah-sah saja kita ingin menikmati semua fasilitas..yang memang terasa nyaman... mengapa tidak? tetapi hidup akan lebih terasa harmonis apabila terjadi keseimbangan, keselarasan, dan itu kita dapat dari keseimbangan ruh dan jasad mendapatkan "makanan"

Manusia terdiri dari jasad dan ruh, apabila jasad memerlukan makanan, maka ruh pun demikian...apabila seluruh makanan dan seluruh apa yang di pakai untuk jasad kita berasal dari apa yang ada yang ada dalam tanah dan yang tumbuh di atasnya, maka seluruh makanan ruh kita berasal dari langit, karena jasad kita akan kembali ke tanah dan ruh kita akan kembali ke langit. Sudahkah dan ingatkah kita memberi makan ruh kita.

Kalau akhir-akhir ini aku mulai belajar melakukan langkah keseimbangan itu karena hanya ingin mencoba menjadi orang yang lebih baik dari hari kemarin... is trying to be a better person than yesterday

Selasa, 16 Maret 2010

For my beloved Akbar and Fadil

Untuk anak-anakku, buah hatiku, belahan jiwaku, kalau sampai ajalku ..tak sedikitpun waktu kan menunggu.

Mama hanya ingin kalian menjadi anak-anak yang sholeh, jadilah manusia yang senantiasa merunduk pada hukum-hukum Allah. janganlah takut menegakkan syariat-syariat Allah...walaupun pedang sudah berada di leher mu.

jangan gadaikan iman kalian dengan sekedar pengganjal perut dan setetes penawar dahaga.

Kalian sudah mulai besar dan sebentar lagi dewasa, tetaplah tegakkan sholat malam, sambutlah pagi dengan dhuha, maka keberkahan hidup akan selalu mengiringi langkahmu, hiduplah selalu dalam iman dan islam yang kaffah.

Suatu saat nanti mama tak bisa lagi memeluk kalian..dan baru dari situlah kalian akan merasakan betapa mahalnya peluk cium dari mama, yang merupakan terjemahan cinta dan kasih yang tiada berkesudahan..cinta kasih orang tua yang tidak ada di jual di toko manapun, harganya sangat mahal, yang tidak bisa di beli dengan mata uang manapun, kecuali dengan mata uang keikhlasan dan pengorbanan

Minggu, 14 Maret 2010

The power of love

Apa yang membuat mu hadir di dunia, apa yang membuatmu tumbuh besar...apa yang membuatmu hadir sebagai orang yang berkarakter....jawabannya adalah karena cinta..semua yang hadir di dunia awalnya atas nama cinta, in the name of love... sungguh luar biasa, Allah menciptakan C I N T A untuk hambanya...love can changes the small thing to become big thing..., the difficult things becomes easy things, from weak becomes strong, from uncertain becomes certain...whatever...
Cinta jualah yang membawaku sampai pada detik ini bertahan dengan amanah Allah yang maha tahu jawaban rahasia di setiap peristiwa yang di berikannya kepadaku. Dengan berbekal Yakin dan cinta.. maka kuteruskan hidup ini. pengembaraan yang tak aku ketahui..berakhirnya dimana..dan kapan.
Cinta jualah yang membuat seorang suami melakukan ini semua... kerja keras, agar orang-orang yang dicintainya bisa tersenyum, karena aku pernah mendapatkan seseorang yang kehilangan semangatnya, karena orang yang dicintainya telah pergi mendahuluinya... semangat hidupnya ikut terkubur.
Sungguh aku tak bisa membayangkan apabila seorang manusia hidup tanpa cinta... at least..dia melakukan sesuatu karena dia cinta dirinya sendiri... Bisakah kita menakar cinta yang kita sebarkan pada sesama...
Seandainya kekuatan rasa cinta itu pupus dari jiwaku...maka aku tak bisa menjamin apakah aku masih berharap rahmat Allah akan terus ada untuk kami, untuk akbar..untuk masa depannya..itulah hebatnya kekuatan cinta...ia selalu ada untuk sesuatu yang tak terlihat oleh mata...apakah masa depan terlihat oleh mata telanjang kita?, puncak dari taatnya kita kepada Allah adalah cinta. Bayangkan apa yang kita lakukan untuk Allah, untuk zat yang tidak terlihat , yang ghaib. bangun tengah malam, tahajjud, bersusah payah membuka mata, sementara orang lain tidur nyenyak, berpuasa, menahan lapar dan haus, sementara orang lain makan dengan nikmatnya..minum pelepas dahaga. kalau bukan kekuatan cinta apa namanya..karena hanya mengharap cinta dan ridho Allah kepada kita..hamba yang dhaif dan hina.
Syukurillah bahwa dalam keterpurukkan hidup kita masih punya kekuatan cinta, dengannya kita bisa bangkit setelah terjatuh berulang kali... nyalakan semangat kekuatan cinta, karena dengan itu kita bisa merangkul anak-anak kita, buah hati kita, karena sebagai seorang ibu tanggung jawab kita tidak hanya sebatas melahirkan, menyusui, membesarkan, mendidik, tetapi tanggung jawab kita sampai akhir hayat kita...cobalah buktikan kalau tidak percaya..
Sekali lagi syukurilah kalau sebagai seorang ibu kita masih punya kekuatan rasa cinta itu, maka engkau benar-benar menjadi seorang ibu bukan seorang "ibu"

Jumat, 12 Maret 2010

missing so deeply for my beloved abah ibu

Seandainya Aku bisa berkunjung ke dunia mu, maka akan kubawakan makanan kesukaan mu Abah...mie ayam subur atau ikan haruan goreng, seandainya aku bisa menjegukmu ibu, akan ku bawakan untuk-untuk isi kacang hijau kesukaanmu..

Tapi aku tak bisa berkunjung dan menjegukmu abah ibu, walaupun kerinduan ini semakin menghimpit dalam rongga dadaku.. dan air mata yang mengalir, hanya terdengar sebagai isakan kecil..yang semakin tak terdengar, ditimpa suara angin kemarau yang mendesau..membawa terbang semua rasa, perih, pedih dan sepi

Disiang yang begitu sepi..ingin kuhadirkan lagi cinta kasih mu... namun hanya lamunan yang ada menjangkau masa lalu... tiba-tiba mataku kabur oleh air mata kerinduan yang semakin berdarah..andai ku bisa menembus ruang dan waktu, izinkanlah ku peluk dirimu dan menangis di pangkuanmu..sebagai penebus dosa-dosaku, karena tak bisa bahagiakan dirimu

Abah ibu...kuterbangun oleh tembang yang mendayu, semakin luluh rasaku ketika bait demi bait syairnya menghujam hatiku

"Uma, mun bulih sakit uma ku gantiakan lawan sagala pahalaku
Abah, mun bulih paluh abah ku gantiakan lawan sagala amalku
uma ratu ai, abah raja ae
Ya Allah, kucium batis uma nang manyayangi, kucium tangan abah nang malindungi
Ampuniakan dosa uma wan abahku, ampuniakan dosa uma wan abahku
Allahuma Allah, rabigfirly waliwali daia,rabigfirly waliwalidaia"

special son for special mom


Pada awal-awal mengetahui Akbar anak sulungku adalah seorang penyandang autis...serasa gelap pandanganku, seolah kiamat yang ada di depanku...untunglah aku masih punya Allah dan iman, kalau tidak mungkin namaku sudah tersebar dimana-mana.. bunuh diri..nauzubilahiminzalik.
Waktu jua yang menghapus segala bayangan kelam itu... Bismillah pelan-pelan Allah menujukkan jalan yang terang... mulai dari tempat terapi, dan segala cara yang harus dilakukan, itulah ikhtiar. sebagai manusia yang padanya melekat segala kelemahan..aku berusaha bangkit dan memompa semangat serta motivasi untuk kesembuhan Akbar...
Seandainya kutulis semua disini..pastilah airmata akan mengalir lagi...jadi biarlah kusimpan cerita ini. biarlah hanya sopir angkot, abang beca , diriku , akbar dan jalan-jalan yang kulalui serta Allah sebagai saksi... betapa kesedihan yang kami rasakan adalah kepedihan yang sesungguhnya ujian dari Allah SWT.
Kalaupun aku menuliskan ulang semua yang pernah kujalani.. bukanlah sebagai maksud minta kasihani...aku hanya ingin berbagi kepada siapa yang mau membaca dan mendengarkan sepenggal kisah seorang ibu yang ingin melihat kesembuhan anaknya...
Seiring berjalannya waktu..semakin kulihat maksud Allah memberiku seorang Akbar, betapa sangat ku syukuri semua ini.. aku bertambah dekat dengan Allah...dan semakin aku pasrah, semakin terasa ringan hidup ini...Allah yang menciptakan Akbar..maka Allah maha tahu untuk apa Akbar di hadirkan ke dunia ini... hanya kadang-kadang sebagai manusia aku mengalami pasang surut iman, masih up and down... tapi dengan segera kukembalikan semuanya kepada Sang Pemberi segala kesedihan dan kegembiraan..aku sering mengatakan pada diriku..aku bukan malaikat.. aku adalah manusia biasa yang sedang di uji Allah keimananku, walaupun Allah tidak akan pernah memberi cobaan di luar batas kemampuan hambanya..berarti Allah maha tahu batas kemampuanku.. dan mengetahui bahwa aku mampu menyandang semua ini.
Kegalauan dan kegelisahan ku tepis dengan do'a yang khusu..kuingin berbicara dengan mu, dengan dialog yang kau paparkan di kitab sucimu, aku berbicara dengan air mata dan harapan kau akan menjamahku dengan kasihmu yang kau tebar disetiap zikir yang kulantunkan dibibirku yang semakin kering karena lama tak melafazkan asma Mu..Allah yang tak pernah tidur... Jadikanlah hati ini tentram dan damai karena kubaca janji-janjimu. Sehingga secuil harapan menjadi segumpal harapan, dan segumpal harapan menjadi langit dan samudra Rahman dan RahimMu. Rengkuhlah jiwaku yang sunyi dengan getar cintaMu Ya Rabb.
Akhirnya aku menyadari bahwa tiada yang kebetulan setiap peristiwa yang terjadi di muka bumi ini, kecuali dengan izin Allah, walaupun itu hanya selembar daun yang jatuh dari tangkainya. apalah lagi dengan kehadiran Akbar ke dunia ini pasti ada maksud dan tujuan yang telah Allah tuliskan pada lembar rencanaNya
Segala sesuatu itu pasti letaknya sudah sesuai dengan kehendak Allah tanpa terkecuali, begitupun aku dengan Akbar..special son for special mom

Rabu, 10 Maret 2010

To be a low profile person

Lagi bikin rencana masa depan.....ngumpulin piti siapa tau bisa around the world... menikmati hidup dengan cara mengunjungi belahan dunia lain...pasti akan lebih merasa kecil dan tidak berarti apa-apa di mata allah SWT...
Walaupun sebenarnya bukan itu satu-satunya cara kalau kita ingin lebih dekat dengan Allah sang penguasa alam... ada beribu jalan untuk menjadikan kita taqwa kepada Allah... asal hanya dengan satu contoh panduan hidup yaitu Rasulullah SAW. Setelah membaca buku 165 kebiasaan Rasulullah...ada sedikit kelegaan dalam jiwa saya... karena sebagian kecil sudah bisa saya lakukan...Subhanallah..tetapi ada banyak kerisauan karena sebagian besar belum bisa saya lakukan..astagfirullah..namun kerisauan adalah awal dari keinginan untuk menyempurnakan yang belum sempurna bukan...?
Yang jelas dengan pola hidup yang matrealistis di sekitar kita..kadang membuat kita lupa menakar keperluan kita...yang ada hanya keinginan kita...padahal antara keperluan dan keinginan ada suatu sekat yang hanya kita bisa melihatnya..sebab keperluan dan keinginan orang lain tidaklah sama. besar-kecil, sekarang-nanti, banyak-sedikit.. benar-benar hanya kita yang bisa men setting nya...
Maka apabila kita merupakan pribadi yang memahami dan mempelajari apa dan siapa Rasulullah SAW, maka InsyaAllah... kita akan terhindar dari apa yang kita sebut berlebih-lebihan...
Begitu sesak dada ini ketika saya membaca bahwa Rasulullah hidupnya sangat luar biasa sederhana, kadang makan , kadang tidak... tetapi Dia juga pribadi yang gampang sekali bersedekah. tak begitu banyak keperluannya... apalagi keinginannya... itulah yang di sebut dengan hidup berkah...
Betapa sesak juga dada ini ketika melihat, merasakan hidup di jaman "dunia dalam genggaman" .. apa yang tidak diajarkan dan di contohkan apalagi di anjurkan oleh Rasulullah, dengan nafsunya kita berlomba-lomba untuk melakukannya...baru tadi saya mendapatkan 4 undangan perkawinan.... sekarang katanya tidak lengkap kalo tidak pake foto prewedding, pesta resepsi di gedung, gaun topless... sungguh membuat saya berdecak...bukan kagum, tapi decak tak sanggup membayangkan berapa uang yang mengalir hanya untuk memuaskan pandangan tamu-tamu...agar nantinya bisa di bilang wedding of the year...Astagfirullah...bukankah yang kita kejar adalah perkawinan yang berkah
Jadi janganlah heran kalau satu persatu perkawinan yang pestanya berlebih-lebihan itu akhirnya tumbang...MasyaAllah...karena akar yang rapuh... karena semakin sederhana walimah perkawinan, semakin berkah lah perkawinan itu..InsyaAllah.

Begitu banyak contoh gaya hidup di sekeliling kita yang begitu sering membuat kita menghela nafas ... dan menghembuskannya lagi dengan berat....kalau sudah begitu , saya hanya bisa berdo;a " Rabbana hablana Min azwa dzina wadzuriatina qurrota ayuni waj alna lil mutaqina imama"
Orang yang bersahaja adalah orang yang mampu untuk melakukan sesuatu yang berlebih-lebihan, tetapi ia hanya melakukan sekedar keperluannya saja, semoga kita termasuk orang-orang yang bersahaja.Amien Ya Rabb

learning everyday, with everyone and you can get everything

Alangkah berharganya rentang waktu hidup kita....setiap melangkah, kita bertemu banyak orang, banyak karakter... banyak ilmu yang kita dapat...gratis...langsung praktek.. wow sungguh luar biasa. Dulu saya sangat iri dengan profesi wartawan.... pekerjaan yang sangat dinamis, setiap hari bisa bertemu dengan orang yang berbeda... berbicara, menggali apa yang ada dalam diri mereka...sungguh hidup ini sangat berwarna...saya memang suka iri dengan orang-orang yang dalam pandangan saya "beruntung".
Iri saya tidak berhenti sampai di wartawan saja, pada pramugari, pada dokter, orang-orang yang bekerja di bandara...why?... jawabannya sama..mereka bisa bertemu dengan orang yang berbeda setiap hari.. their live are colourfull...
kalaupun saya terdampar disini, dan tidak menjadi salah satu dari mereka... bukan berarti saya tidak bisa bertemu dengan orang yang berbeda setiap hari... nongkrong di warnet, dengan pelanggan yang berbeda setiap hari... bukankah sebagian obsesi saya sudah terpenuhi (hehehe)
Orang-orang di sekitar kita itulah yang sangat besar kontribusinya pada karakter diri kita, begitu banyak waktu tersedia untuk belajar dari setiap pribadi-pribadi yang berbeda...coba ingat-ingat lagi... mengapa sifat saya ga sabaran...oh..mungkin saya ikut-ikutan ibu saya ..yang model perfeksionis.. jd kalo ngeliat yang "miring-miring" suka sewot..ngomel and marah2 ga karuan...pengennya cepet selesai...tapi kenapa kaka saya sabar banget ya orangnya...ya iyalah..dia waktu kecil tinggalnya sama kakek... yang luar biasa sabar...
Tapi benarkah semua sifat dan sikap yang kita miliki akan melekat secara kontemporer dalam diri kita...okelah kalau sedikit banyaknya karakter kita akan menjadi "trade mark", tapi pada fase teman-teman gaul kita beda, masa kita harus keukeuh bawa sifat-sifat jelek kita.... di jamin ga punya temen kita sist and bro...
Kita harus belajar lagi pada pribadi-pribadi yang lain lagi, kenapa ya si A koq bisa awet temenan...? oo dia kalo bicara ga pernah ngorek-ngorek apa yang ga di sukai temennya...ga pernah nge kick kalo ngomong...that's a good friend... sebaliknya ada temen yang kalo ngomong suka bgt ngejatuhin temennya...suka mencari kelemahan orang lain...waduh kalo jenis begini sih di jamin ga bakal ada orang mo deket heheh.. apalagi jadi sahabat...ke laut aja deh hahahaha
Jadi ingat nasehat orangtua dulu...bila ingin awet berteman...jadilah kau penari pada gendang yang di tabuhnya...tentunya ini pada koridor kebenaran...menyesuaikan irama pada tabuhan gendang, meliukan badan..tentunya akan terasa nikmat di lihat dan di dengar... pada saat temanmu mulai sumbang memainkan gendangnya...bolehlah kau menegurnya..agar ia kembali memainkan dengan benar...sebuah analogy yang sederhana, pas dan mengena...
Saya pernah bercakap-cakap dengan seseorang di bandara pada saat menunggu pesawat take off...dari gaya bicaranya, bahasa tubuhnya sudah memperkenalkan kita pada karakter dirinya.. seorang muda yang sedang bersemangat dan berusaha mencintai profesinya sebagai fotografer...dia hanya berusaha mengikuti panggilan jiwanya, walaupun ia lulusan tekhnik mesin di universitas negri terkenal di surabaya.. tetapi ia merasa tidak "at home" dengan ilmu yang di dapatnya selama 6 tahun di bangku kuliah... pada saat ia membelokkan arah hidupnya orang tuanya sangatlah marah, karena berharap anaknya menjadi expert di bidang mesin...tetapi dengan keyakinan yang penuh..ia ikuti panggilan jiwanya..dan akhirnya terbukti bahwa ia bisa hidup dan menghidupi banyak orang...
Sungguh saya belajar dari seorang yang baru saya kenal..bahwa keyakinannya yang tak bergeser dari jiwanya..adalah benar adanya..yang bisa saya ambil darinya adalah ..jadilah diri sendiri..itu jauh lebih nikmat daripada kita harus berpura-pura menjadi sosok lain dalam diri kita.
Jadilah murid dari setiap orang yang kita temui, jadikanlah setiap orang yang kita temui guru dalam kehidupan kita..walaupun sedikit ilmu yang kita ambil darinya..pastilah bermanfaat dalam hidup kita, sebab pada setiap manusia pasti ada sisi baiknya..maka belajarlah pada sisi tersebut..insya allah kau akan mendapatkan segalanya..you can get everything..let's do it

Selasa, 09 Maret 2010

the world is small, as small as monitor screen


belajar kerja di warnet...gaptek banget but learning by doing... baca-baca buku facebook, twitter, plurk..bikin blog....waduh...di cobain semua...gratiss ini ..ya kan....

Ternyata segala sesuatu bisa di pelajari.. asyiik juga ternyata ..nulis apa yang ada di pikiran... menuangkan isi hati lewat hurup perhurup...awalnya sih ngaco..lama-lama tambah ngaco wakakakakak... siapa juga yang baca..kita ndiri inih....

so..mau nulis apa yak hari ini....
my friend wrote on his status facebook: Bahu merupakan bagian yang penting pada tubuh kita...bukan karena ia sebagai penopang kepala...tetapi karena bahu merupakan tempat bersandar yang terkasih pabila ia berada pada titik terberat dalam hidupnya....

and the question is: shoulder's whom? my friend, my boy friend, my close friend, my hubby...?...
siapa yang bisa memahami isi hati kita....? sometimes orang-orang di sekitar kita hanya secara fisik dekat dengan kita...tidak secara psikis, kadang kita lebih nyaman berujar pada seseorang yang notabene jauh secara harfiah..ya bener2 jauh..di seberang lautan malah...tapi koq enak diajak berdialog... becanda... ngambek2an wow..so nice... without face to face but heart to heart.. nyambung and yang terpenting bisa nyimpan rahasia kita..so what... the world is very small..as small as monitor screen...

so make everyone as your friend...maka dunia akan terasa sangat luas...buktikan itu...., sebaliknya dunia akan terasa sangat sempit apabila kau punya musuh, walaupun itu hanya satu orang saja... make every places become the comfort places for your live...

life begin at forty......

Bismilahirrahmanirahim.... untuk pertama kalinya nulis di blog pribadi....ten days to forty....sebuah usia yg fenomenal..hahaha lebay ya...Muhammad diangkat menjadi Nabi oleh Allah kan pada usia segitu.... terus ada ungkapan barat life begin at forty.... hidup berawal pada usia 40...suatu pemaknaan yang dalam...walaupun dalam agama saya (muslim) semua perhitungan pahala dan dosa itu dimulai pada saat kita mulai aqil baligh..yang tentunya jauh sebelum usia kita mencapai 40....namun dalam suatu kemapanan hidup, mungkin itu bisa dijadikan sebagai tolak ukur...pabila kita menempuh jalan yang benar...InsyaAllah kita akan selalu benar, dan sebaliknya...tetapi itu bukan harga mati..everything is possiblle...semua bisa berbalik arah, kalau kita tidak hati-hati "menyetir" hidup kita...bertahan pada jalur yang lurus..jauh lebih sulit ketimbang kita berjalan zig-zag...

Untuk itulah kita harus, kudu and wajib mendengarkan kata hati nurani karena ia tak pernah berdusta..percayakan semuanya kepada hati nurani....pabila kau bimbang..pulanglah kepada hati nurani, maka kau akan mendapatkan jawaban yang melegakan...

Semoga apa yang telah saya lakukan sebelum-sebelumnya telah tercatat dalam kitab iliyin (kitab yang hanya mencatat kebaikan) bukan kitab sijiyin (kitab yang hanya mencatat keburukan) dan semoga saya terhindar dari sifat riya atas segala yang telah saya perbuat..Amien Ya Rabb